Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Proses Pengolahan Brem Candi Mas Madiun


Proses  pengolahan  brem di perusahaan brem “Candi Mas’ ini meliputi persiapan bahan baku, perendaman, pencucian, penanakan, pendidnginan dan inokulasi, fermentasi, pengepresan dan mixing penggasuran dan pencetakan pengeringan, pemotongan dan pengemasan.

1.      Persiapan Bahan Baku
Bahan baku yang akan digunakan dalam proses pembuatan brem terlebih dahulu dilakukan sortasi, sortasi merupakan usaha untuk memisahkan bahan baku dsari benda-benda asing atau kotoran. Untuk mengatasi adanya bahan baku yang masih baru atau stok baru maka sebelum dilakukan perendaman dan pencucian, terlebih dahulu dilakukan penjemuran selama kurang lebih 15 menit.

2.      Perendaman dan Pencucian
Proses pengolahan   brem diawali dari proses perendaman beras ketan dalam bak plastik selam kurang lebih 1 jam dengan maksud untuk melunakan tekstur beras ketan sehingga mempercepat proses penanakan.
Setelah perendaman dilakukan pencucian dengan cara air rendaman dibuang dan beras ditampung pada bak plastik, selanjutnya dilakukan pencucian dengan cara meremas-remas dan mengganti air cucian sampai beberapa kali. Pencucian dihentikan apabila butiran-butiran beras menjadi tidak licin serta air cucian menjadi benar-benar bening. Beras ketan yang bersih kemudian ditiriskan pada bak yang terbuat dari bambu (iyan bambu) untuk membuang airnya, selama proses pencucian diusahakan kehilangan ketan dihindari sebisa mungkin.

3.      Penanakan
Sebelum melakukan proses penanakan terlebih dahulu menyiapkan dandang kapasitas 30 kg diatas tungku yang dipanaskan kompor berbahan bakar minyak tanah. Penanakan beras ketan ini dilakuakn melalui dua tahap penanakan, pertama-tama isi dandang dengan air dan merebusnya yang akan digunakan untuk menanak beras ketan, setelah dandang siap dan air telah mendidih, ketan bersih dimasukan kedalam dandang dan ditanak sampai ½ matang, penankan pertama ini berlangsung selama kurang lebih 15 menit. Kemudian ketan yang sudah setengah matangini dibagi menjadi 2 bagian, dengan setengah bagian di tempatkan pada bak almunium serta setengah bagian lainnya tetap berada pada dandang penanankan. Pada dandang dan bak almunium tersebut masing-masing ditambahkan air panas sebanyak 3-4 gayung (4,5 – 5 liter). Setelah ditambahkan air panas, ketan di aduk rata hingga ketan menjadi tidak kaku (lemas) lagi sampai ketan menjadi ¾ matang yang ditandai dengan keluarnya asap pada bagian atas dandang.

4.      Pendinginan dan Peragian
Pendinginan dilakukan selama kurang lebih 15 menit dengan menghamparkan ketan yang sudah di tanak pada iyan bambu yang terlebih dahulu disiram dengan air panas agar ketan tersebut tidak melekat pada iyan, selain itu penyiraman air pada iyan berfungsi untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh jamur. Untuk mempercepat proses pendinginan dilakukamn pembalikan agar dinginya merata juga dibantu dengan menggunakan kipas angin, sehingga proses pendinginan berjalan lebih cepat.
Pada tahap inokulasi ini ketan harus dalam keadaan benar-benar dingin, karena suhu ketan akan mempengaruhi fermentasi. Selain itu ragi tape yang digunakan pada proses inokulasi harus dalam keadaan halus atau terlebih dahulu dihaluskan dengan cobek dari tanah liat. Pemberian ragi tape ini dengan perbandingan 17 butir ragi (47,6gr) / 30kg beras ketan. Proses inokulasi dilakukan dengan cara menaburkan ragi pada ketan sedikit demi sedikit setelah itu dilakukan pembalikan ketan agar proses inokulasi ini merata.
Ketan yang telah diberi ragi kemudian dimasukan dalam bak-bak plastik ditutup dan diletakkan pada ruang fermentasi. Bak plastis yang ada pada ruang fermentasi disusun padak rak-rak yang telah tersedia. Ruang fermentasi diusahakan agak gelap selama proses fermentasi. Selama proses fermentasi, bak-bak tersebut ditutup dengan plastik pada bagian atasnya untuk menghidari kontaminasi dan menciptakan keadaan yang optimalbagi pertumbuhan khamir proses fermentasi ini dilakukan 4 -5 hari. Pada proses inkubasi inilah terjadinya fermentasi dengan berubahnya karbohidrat menjadi alkohol.
2(C6H10O5) + nH2O  --- nC12H22O11
Karbohidrat
C12H22O11 + 2H2O --- 2C6H12O6
Sukrosa
2C6H12O6 --- 2C2H5OH + 2CO2
Gukosa                      Etanol
Pada peristiwa fermentasi sebenarnya terjadi 3 peristiwa sekaligus yaitu:
  • Terjadinya ezim sebagai katalais pada perubahan zat organik
  • Adanya pertumbuhan mikroba yang mendapatkan energy dari perubahan zat organik tadi.
  • Terjadi proses kimia untuk merubah zat organik.

5.      Pengaprasan
Pengaprasan dilakukan apabila ketan sudah berubah menjadi tape yang benar-benar masak sehingga dihasilkan sari tape yang maksimal. Proses ini menggunakan alat pengapras. Tape ketan terlebih dahulu harus dibungkus menggunakan karung (kresek) rangkap dua untuk menghidari adanya kebocoran kemudian dimasukan pada alat pengapras dan lakukan penekanan sampai sari tape keluar optimal. Pada tahap pengaprasan ini sari tapenyaa ditampung pada ember plastik besar (sari tape perasan pertama) setelah sari tape tape terperas semua, kemudian dilakukan pengambilan ampas tape. Ampas tape ini ditempatkan pada bak plastik yang selanjutnya ampas ditambahkan air sampai ampas terendam semua untuk dilakukan pengprasan kembali sehingga dihasilkan sari tape perasan kedua setelah itu sari tape pengaprasan pertama dan kedua disaring dan ditempatkan kedalam karung plastik dan dijual sebagai makanan ternak.

6.      Pemasakan
Dari tape pertama dan kedua yang sudah disaring kemudian dimasak terpisah dengan menggunakan kuali yang terbuat dari kuningan diatas tungku yang memerlukan suhu yang tinggi antara 100oC – 120oC. Bahan bakar yang digunakan pada proses ini adalah kayu bakar, karena kayu dapat memberikan panas yang tinggi serta tidak menimbulkan bau yang menyengat.
Proses ini berlangsung selama kurang lebih 30 menit atau sampai berwarna coklat tua. Selam proses pemasakan berlangsung, dilakukan pengadukan secara kontinyu agar buih yang berasal dari sari tape tersebut tidak tumpah. Setelah sari tape matang (brem cair) dilakukan penyaringan kembali.

7.      Pengadukan (Mixing)
Proses pengadukan (mixing) dilakukan pada saat sari tape masih dalam keadaan panas selama kurang lebih 20 menit. Sebelum proses ini dilakukan. Terlebih dahulu masukan drum mixer setelah itu baru dimasukan sari tape yang sudah masak dan di saring. Nyalakan mesin dan aduk adonan selama kurang lebih 15 menit. Pada akhir proses mixing, gerak mesin diperlambat dan tambahkan serbuk soda sebanyak 14,7 gr agar adonan brem menjadi lebih mengembang dan pemberian soda ini tergantung pada pesanan.
Setelah proses mixing selessai, adonan dibagi menjadi dua bagian dengan dituang kedalam bak alumunium untuk dilakukan penggeblukan ini terbuat dari kayu dan berbentuk seperti gayung. Penggeblukan dilakukan selama kurang lebih 5 menit dengan cara memukul-mukulnya sehingga adonan menjadi lebih kental.

8.      Pengglasuran dan Pencetakan
Setelah penggeblukan dirasa cukup, dlianjutkan dengan menuang adonan pada meja cetakan yang terbuat dari kayu beralaskan plastik yang sudah terkondisi. Apabila plastik belum terkondisi atau masih baru maka, terlebih dahulu ditaburi dengan ramahan brem agar adonan tidak lengket pada plastik.
Proses selanjutnya adalah pengglasuran dengan menggunakan tangan selama 10 menit sampai adonan benar-benar kental. Setelah adonan mengental dan berasa berat , hingga permukaan adonan brem rata, tebal adonan pada saat diratakan ini kurang lebih 1 cm. tutup adonan yang sudah rata tersebut dengan menggunakan plastik bening atau ditutup dengan meratakan meja cetakan yang lain diatas meja cetakan pertama yang sudah di isi brem. Selanjutnya adonan dibiarkan satu malam sampai adonan kering dan mengeras.

9.      Pemotongan dan Pengemasan
Setelah dibiarkan semalam, adonan yang telah mengeras dilakukan pemotongan, dalam satu meja cetakan dihasilkan kurang lebih 30 bungkus brem ukuran besar, sedangkan untuk ukuran kecil sebanyak 60 bungkus. Brem yang sudah kering, digaris atau digores dengan menggunakan penggaris kayu panjang yang berukuran dan sudah diberi paku sehingga menghasilkan brem dengan ukuran 17,5 x 5,5 x 0,8 cm (besar) dan 8,5 x 5,5 x 0,8 cm (kecil). Pemotongan dilakukan dengan berhati-hati agar brem tidak patah dan hancur, sisihkan brem yang tidak sempurna pada bak plastik untuk diolah pada proses berikutnya.
Sebelum dikemas, brem terlebih dahulu disuse sebanyak 5 batang untuk memudahkan proses pengemasan, pengemasan ini dibagi menjadi 2 tahap:
  • Tahap pertama brem dikemas dengan menggunakan plastik tipis transparan, tahap kedua brem dimasukkan kedalam kemasan karton sesuai ukuran.
  • Pada tahap ketiga brem yang sudah di bungkus karton tersebut dikemas lagi dengan plastik transparan dan direkatkan dengan isolasi agar lebih aman dan awet, proses pengemasan ini berakhir dengan memasukkan seluruh brem yang sudah dikemas tersebut kedalam kardus besar.
10.  Penyimpanan Produk
Proses penyimpanan produk akhir, merupakan tahap ketiga yang amat penting untuk menjaga kualitas produk agar tetap baik sebelum sampai ditangan konsumen, perusahaan brem “Candi Mas” ini tidak mempunyai ruang khusus untuk menyimpan produk jadi, hanya ditempatkan pada ruang untuk pencetakan yang kering. Brem di letakan pada kardus besar agar tetap kering dengan daya tampung sesuai dengan ukuran kardus.

11.  Distribusi dan Pemasaran
Pemasaran adalah aliran produk secara fisik dan ekonomi dari produsen ke konsumen, pendistribusian dan pemasaran brem pada perusahaan brem “Candi Mas” ini dilakukan dengan cara penjualan secara langsung dan melalui distributor yang ada di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Untuk memudahkan proses distribusi menggunakan mobil colt milik pribadi sebagai alat bantu transportasi.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.