Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Produksi Tanaman Cauliflower


 A.    Pengenalan Tanaman Caulifower
Cauliflower (Brassica oleracea var.botrytis) atau Kubis bunga atau yang biasa lazim disebut dengan Kembang kol termasuk kedalam famili Cruciferrae dan termasuk ke dalam kelompok botrytis.
Menurut Sunarjono (2002), Tanaman kauliflower merupakan tipe tanaman berbatang lunak dan memiliki perakaran yang dangkal. Daunnya berbentuk seperti vas kembang. Memiliki bunga yang padat, tebal dan tersusun dari rangkaian bunga-bunga kecil bertangkai pendek. Umumnya, bunga kauliflower berwarna kuning. Namun ada juga yang berwarna putih. Buahnya bertipe lobak atau polong semu (Nurwansyah, 2010), bijinya melekat pada kedua sisi sekat bilik yang membagi buah menjadi 2 bagian.
Tanaman kauliflower mirip dengan tanaman Brokoli hanya saja kauliflower memiliki kepala/kelopak bunga yang teratur dan padat yang biasa disebut dengan curd. Bagian inilah yang biasa dikonsumsi. Tanaman kauliflower merupakan sumber vitamin dan mineral antara lain Vitamin C, Vitamin B6, Protein, Tiamin, Kalsium, Zat Besi, serta sangat rendah kolestrol. Biasanya dikonsumsi dengan cara dimasak terlebih dahulu atau dimakan mentah.

B.    Syarat Tumbuh Tanaman
Tanaman kauliflower merupakan tipe tanaman dataran tinggi. Sehingga perlu syarat-syarat khusus untuk memproduksi benih kauliflower. Syarat-syarat tersebut diantaranya adalah:
  1. Iklim
Tanaman kauliflower merupakan tanaman yang berasal dari daerah subtropis. Di tempat tersebut, kisaran temperatur berada antara 15,5-18oC dan suhu maksimum 24 oC. Kelembaban Optimum bagi tanaman kauliflower antara 80-90%
  1. Media Tanam
Menanam kauliflower lebih baik menggunakan tanah lempung berpasir daripada tanah yang liat. Tanaman kauliflower toleran terhadap tanah berpasir atau liat berpasir. pH tanah yang baik antara 5,5-6,5 dengan pengairan dan drainase yang memadai.
  1. Ketinggian Tempat
Di Indonesia, kauliflower hanya cocok ditanam di daerah pegunungan berudara sejuk sampai dingin pada ketinggian 1.000-2.000 m dpl.

C.    Persiapan Tanam
Lahan yang akan ditanami kauliflower berupa media di dalam polibag dan ditaruh di dalam screen house. Teknik ini dilakukan pada tanaman yang bertujuan untuk kegiatan produksi benih. Hal ini bertujuan untuk menghindari tanaman dari tekanan alam seperti angin dan hujan. Karena, dua hal tersebut dapat mudah menyebabkan busuk pada tanaman.
Pembuatan media untuk polibag menggunakan campuran dari tanah, pupuk kandang dan arang sekam dengan perbandingan 2:1:1 atau 1:1:2 (Gambar 2). Hal yang terpenting adalah media yang dibuat tidak terlalu liat dan tidak pula terlalu porous agar air dan pupuk mudah meresap. Ketiga media tersebut dicampur aduk, lalu dimasukkan kedalam polibag. Setelah media selesai dibuat, polibag-polibag tersebut ditaruh dan ditata di dalam screen house.

D.Persemaian
Persemaian merupakan proses awal penanaman benih sebelum benih tersebut ditanam di lahan. Persemaian dilakukan untuk menghasilkan tanaman yang seragam serta mengefisiensi kegiatan penyulaman dikarenakan benih kauliflower merupakan salah satu benih yang bernilai ekonomi tinggi. Benih yang akan disemai ditaruh di dalam tray yang telah diisi oleh media khusus untuk persemaian. Media berisi campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam dengan perbandingan 2:1:1.
Sebelum dimasukkan ke dalam tray, campuran media tersebut disterilisasi terlebih dahulu dengan cara disteaming (dikukus) selama 2 jam didalam drum besar (Gambar 3). Pengukusan ini bertujuan untuk mensterilisasi media dari bakteri-bakteri yang bisa mengganggu kesehatan benih. Setelah media dikukus, media tersebut dikeringanginkan sampai suhunya menurun, baru setelah itu, media tersebut dimasukkan kedalam tray, dan benih dimasukkan ke masing-masing lubang tray. .
Persemaian benih tanaman kauliflower dilakukan selama 22-25 hari di dalam screen house. Selama persemaian, media ditaruh didalam naungan dari plastik berbentuk setengah lingkaran. Di dalam naungan tersebut diberi bohlam lampu berdaya 40 watt yang dinyalakan saat malam hari dan saat cuaca mendung (Gambar 4). Penyinaran ini berguna untuk menjaga pencahayaan agar benih dapat tumbuh dengan baik.
Tanaman yang dibibitkan, disiram setiap pagi, siang, dan sore hari menggunakan gembor. Naungan persemaian dibuka setiap pagi hari sampai pukul 10.00 dan sore hari mulai pukul 15.00 sampai 17.00. Diluar itu, cahaya matahari kurang menguntungkan bagi bibit. Selama persemaian, tanaman dipupuk dengan menggunakan Previcur dengan konsentrasi 2-3 ml/10 l air atau dengan menggunakan NPK mutiara dengan konsentrasi 1 sdm/ 10 liter air.
Hama yang biasa menyerang selama persemaian adalah lalat buah dan kupu-kupu putih. Hama ini biasanya menyebabkan struktur tanaman menjadi rusak dan pertumbuhannya terganggu. Untuk mengendalikan hama ini, biasanya di dalam screen seedling diberi jebakan perekat bernama Gluemon. Jika tanaman sudah siap tanam atau sudah selesai proses persemaiannya, tanaman harus segera dipindahkan ke lapangan. Ciri tanaman yang telah selesai dibibitkan yaitu sudah keluar daun sejati sebanyak 3 helai serta memiliki akar dan batang yang kokoh.

E.    Penanaman
Bibit yang telah selesai disemai langsung dipindahkan ke media penanaman. Sebelum bibit dipindahkan, sebaiknya media telah bersih dari gulma-gulma yang tumbuh. Setelah media siap, bibit diangkat dari tray. Pengangkatan bibit ini dilakukan dengan hati-hati. Jangan sampai media semai terlepas dari tanamannya dikarenakan dapat menyebabkan stress. Setelah itu, dibuat lubang tanam dengan cara mengeruk media dengan tangan. Lalu, bibit ditanam dalam lubang tersebut. setelah itu, media diuruk kembali dan dibumbun (Gambar 5). Selesai ditanam media disiram dengan air sebanyak 1 gayung dan ditaburi furadan sekitar 5-10 butir untuk mencegah datangnya serangga.

F.    Perawatan Masa Vegetatif dan Generatif
Perawatan pada masa vegetatif dan generatif dilakukan agar tanaman kauliflower dapat tumbuh dengan sebagaimana mestinya. Perawatan yang paling penting disini ialah penyiraman, pemupukan, pemangkasan, dan pembubunan.
Tanaman kauliflower merupakan tipe tanaman dataran tinggi. Sehingga, membutuhkan banyak air. Penyiraman dilakukan setiap pagi hari dengan air sebanyak satu gayung per tanaman. Air yang disirami disebar merata ke seluruh media yang ada di dalam polibag agar penyerapannya merata (Gambar 6). Hal yang perlu diperhatikan untuk penyiraman yaitu jangan sampai cipratan air kotor/tanah mengenai bagian tanaman terutama curd. Sebab, cipratan air kotor/tanah dapat menyebabkan busuk apabila didiamkan terlalu lama. Sehingga penyiraman harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Selain dilakukan penyiraman, juga dilakukan pemupukan. Teknik pemupukan pada kauliflower dilakukan dengan cara dikocor (Gambar 7). Sebab, di dalam screen house tidak terdapat suplai air hujan.
Pemupukan susulan ini dilakukan setiap 20 hari sekali. Pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK Mutiara 15:15:15 diberikan dengan konsentrasi 15 gram/250 cc air/ tanaman. Pemupukan susulan pertama dilakukan pada 20 HST. Pemberian pupuk NPK Mutiara pada setiap fase ini bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman, pembentukan bunga dan pembenihan tanaman.
Pemangkasan juga merupakan hal yang tak kalah penting untukmerangsang produksi benih kauliflower. Pemangkasan dilakukan sejak tanaman kecil hingga siap dipanen benihnya. Pada fase vegetatif, pemangkasan dilakukan dengan cara memangkas daun-daun yang sudah tua atau mulai menguning. Hal ini dilakukan agar daun-daun tua tersebut tidak menjadi sumber kontaminan pada tanaman kauliflower. Pada tanaman yang sudah masuk fase generatif, pemangkasan tidak hanya dilakukan pada daun tua tetapi juga pada tunas samping. Hal ini dilakukan sebab tunas samping yang tumbuh tersebut tidak produktif. Sehingga apabila dibiarkan akan mengganggu proses pembenihan dan mengurangi efisiensi hara.
Tanaman kauliflower merupakan tanaman yang sensitif terhadap luka. Luka yang dibiarkan terbuka akan cepat menjadi busuk. Maka dari itu, setelah melakukan pemangkasan, bagian tanaman yang baru dipangkas tersebut diolesi dengan lapisan lilin untuk menutupi luka dan untuk mencegah terjadinya pembusukan.
Pembuangan rumput dan gulma di sekeliling tanaman juga perlu dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Keberadaan rumput dan gulma di sekeliling tanaman dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Sebab, rumput dan gulma tersebut juga mengambil nutrisi dari tanah tempat kauliflower tumbuh.
Penyiangan gulma ini dapat dilakukan dengan cara mencabutnya langsung dari polybag. Setelah dilakukan pembuangan gulma, dilakukan pembubunan pada masing-masing polibag. Pembubunan dilakukan dengan tujuan untuk menutup akar yang mulai muncul dan untuk menumbuhkan akar baru pada tanaman kauliflower. Hal ini dilakukan sebab tanaman kauliflower merupakan tipe tanaman yang memiliki perakaran yang dangkal. Sehingga dengan dilakukan pembubunan dan tumbuhnya akar baru, tanaman akan menjadi semakin kokoh.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.