Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Panen Tumbuhan Cauliflower


Panen
Panen merupakan tahap akhir dari sistem budidaya tanaman. Dalam produksi benih, banyak kriteria yang perlu diperhatikan dalam menentukan masa panen. Salah satu kriteria yang paling mudah dilihat adalah dari visual buah. Buah yang telah siap dipanen benihnya memiliki kriteria tertentu (Tabel.1).

Tabel.1 Kriteria buah kauliflower yang masih muda dan yang telah masak
Kriteria
Buah Muda
Buah Tua
Bentuk Buah
Gemuk, rata
Agak pipih, berlekuk seperti polong
Warna Buah
Hijau segar
Hijau kekuningan
Tekstur Buah
Halus
Kasar, pecah
Warna Biji
Hijau
Hitam
Tekstur Biji
Bulat, halus
Bulat, kasar

Buah kauliflower berbentuk seperti polong. Sehingga, pemanenannya dilakukan dengan cara digunting pada pangkal buahnya kemudian dikumpulkan dalam masing-masing wadah. Hal yang harus diperhatikan yaitu jangan sampai antara polong yang berbeda varietas atau nomor tanaman tercampur agar dapat menjaga kemurnian dari benih tersebut. Setelah dikumpulkan, benih-benih tersebut dibungkus menggunakan kertas koran untuk dilanjutkan proses pasca panen.

Pasca Panen
Proses pasca panen merupakan proses kegiatan yang dilakukan setelah panen yang bertujuan untuk menghasilkan benih utuh yang bersih dan berkualitas tinggi. Dalam proses pasca panen, benih yang telah dipanen dimasukkan ke dalam kegiatan pengolahan yang meliputi ekstraksi, penjemuran, pemilahan, dan lain-lain.
Proses pasca panen pada benih kauliflower dimulai dari pengumpulan buah-buah yang telah dipanen. Buah yang telah dipanen dikelompokkan berdasarkan varietas dan nomornya. Kemudian setelah buah-buah tersebut dikelompokkan, buah-buah tersebut dijemur dibawah sinar matahari selama 3-7 hari tergantung cuaca. Penjemuran ini bertujuan untuk mengeringkan buah-buah tersebut agar proses ekstraksi menjadi lebih mudah. Selain itu, proses pengeringan juga bertujuan untuk menurunkan kadar air pada benih.
Setelah buah selesai dikeringkan, maka buah-buah tersebut siap untuk diekstraksi. Kegiatan ekstraksi benih dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu dengan cara menggesekkan buah-buah yang telah kering tersebut dengan kedua tangan hingga buah terbuka dan benih yang didalamnya rontok. Kegiatan ini terus dilakukan hingga benih di dalam buah habis. Tabel 2 merupakan data hasil pemanenan benih kauliflower dari 5 tanaman.

Tabel 2. Data hasil pemanenan benih dari 5 tanaman
Tanaman
Benih yang dihasilkan (gram)
1
2
3
4
5
25
30
15
10
27
Rata-rata
21,4

Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata hasil panen benih per tanaman seberat 21,4 gram. Jumlah ini bila dilihat, masih lebih sedikit dibandingkan dengan hasil wawancara dengan pihak PT East West Seed Indonesia yang menyebutkan bahwa hasil panen benih optimum dapat mencapai 30-35 gram per tanaman. Hasil panen benih optimum didapat apabila cuaca dan kondisi lingkungan mendukung untuk produksi benih. Hasil panen benih yang lebih sedikit tersebut lebih disebabkan karena faktor cuaca pada saat itu yang kurang mendukung untuk kegiatan produksi benih. Kondisi alam pada saat Praktik Kerja Lapang merupakan musim hujan. Hal ini menyebabkan penyinaran matahari ke dalam screen house yang kurang sehingga menghambat proses pembenihan. Selain itu, musim hujan juga menyebabkan udara di dalam screen house menjadi lembab sehingga menyebabkan bakteri dan cendawan mudah berkembang dan menimbulkan busuk pada bagian-bagian tanaman terutama bunga.
Setelah benih diekstraksi, kemudian dilakukan pemilahan. Pemilahan ini dilakukan berdasarkan tingkat kerusakan benih. Benih-benih yang rusak, pecah,dan lain-lain, langsung segera dipisahkan dari kumpulan benih. Setelah benih selesai dipilah, benih-benih tersebut dibungkus kembali berdasarkan varietas dan nomornya untuk diolah lebih lanjut di pabrik pengolahan benih.
Pengemasan sementara saat akan dikirim ke pabrik pusat yang dilakukan pada saat Praktik Kerja Lapang Berlangsung baik pada buah maupun polong menggunakan kertas koran. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan persyaratan pengemasan benih yang baik dan benar. Sebab, pengemasan seperti yang dilakukan, dapat menyebabkan kondisi benih menjadi rentan terhadap tekanan alam dan fisik. Dataran tinggi memiliki suhu yang rendah serta RH yang tinggi. Jika pengemasan tidak dilakukan dengan bahan yang sesuai, maka cendawan dapat mudah berkembang pada benih tersebut. Pengemasan yang baik untuk di dataran tinggi yaitu menggunakan kemasan yag lebih kedap seperti plastik atau kertas amplop tebal (Kartasapoetra, 2003). Terlebih benih kauliflower merupakan tipe benih ortodok.
Penilaian hasil panen dari setiap musim tanam di evaluasi setiap tahunnya untuk menentukan musim tanam terbaik. Penilaian ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil produksi pada setiap musim tanam dengan kondisi iklim pada musim tanam tersebut. Kondisi iklim ini dicatat dengan menggunakan thermometer maksimum dan minimum. Thermometer ini dipasang di lapang serta di dalam screen untuk perbandingan suhu dalam dan suhu luar.
Pencatatan hasil thermometer ini dilakukan setiap pagi, siang, dan sore hari. Kemudian hasil pencatatan tersebut diakumulasikan dalam setiap tahun sehingga dapat menentukan musim tanam yang terbaik dan juga dapat meramal iklim pada musim tanam seterusnya.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.