Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Sanitasi PT.Tiga Pilar Sejahtera Food

Sanitasi adalah serangkain proses yang dilakukan untuk menjaga kebersihan sanitasi merupakan hal terpenting yang harus dimiliki industri pangan dalam menerapkan Good Manutcturing Practices (GMP). Sanitasi dilakukan sebagai usaha mencegah  penyakit dari konsumsi pangan yang diproduksi dengan cara menghilangkan atau menendalikan  faktor-faktor di dalam pengolahan yang berperan di dalam pemindahan bahaya sejak  penerimaan bahan baku sampai didistribusikan.  Tujuan diterapkan sanitasi dalam industri pengolahan pangan adalah untuk menghilangkan kontaminan dari makanan dan mesin pengolah makanan serta mencegah kontaminasi kembali.Manfaat yang di peroleh dari konsumen terhindar dari penyakit atau kecelakaan karena keracunan makanan. Manfaat yang diperoleh dari produsen adalah produsen dapat meningkatkan  mutu dan umur simpan produk dan mengurangi biaya recall.
Sanitasi merupakan komponen yang sangat penting dan harus diterapkan dalam industri. Para pekerja dan seluruh karyawan yang ada di PT. Tiga Pilar Sejahtera  Food Tbk,  wajib  menerapkan dan menjaga kebersihan sesuai dengan peraturan yang telah diterapkan. Sanitasi di PT. Tiga Pilar Sejahtera  Food Tbk, meliputi sanitasi bahan dasar, sanitasi ruang prosuksi, sanitasi  mesin dan peralatan sanitasi pekerja, sanitasi selama proses produksi.

1.      Sanitasi bangunan, peralatan dan tenaga kerja
  • a.      Sanitasi bangunan
1)      Atap dan langit-langit
Kontruksi atap dan langit-langit didesain sehingga memenuhi syarat hygiene pangan olahan yang baik, yaitu dapat melindungi ruangan dan tidak mengakibatkan pencemaran pada produk.Kontruksi juga atap juga harus mudah dalam pembersihannya.
Kontruksi atap di PT. Tiga Pilar Sejahtera  Food Tbk, adalah dari baja sehingga atap kuat dan tidak bocor. Model atap adalah pelana sedangkan bahan yang digunakan dalam pembuatan atap adalah golvalum dengan sudut kemiringan atap adalah 160. Pembersihan di tujukan untuk menghilangkan debu dan kotoran serta adanya sarang laba-laba yang ada pada bagian atap.Selain itu kondisi atap juga diperhatikan bila ada yang berlubang diganti.
2)     Dinding 
Menurut Winarno (2004) kriteria dinding yang baik adalah sebagai berikut:
a)     Permukaan dinding bagian dalam dari ruangan yang sifatnya untuk pekerjaan basah atau kedep air, permukaannya halus dan rata serta berwarna terang.
b)     Bagian dinding sampai ketinggian 2 meter dari lantai harus dapat dic uci dan tahan dari bahan kimia. Sampai batas tersebut jangan menempatkan sesuai yang mengganggu operasi pembersihan.
c)      Sudut antara dinding dan lantai dan antar dinding dengan langit-langit harus tertutup rapat dan mudah dibersihkan. 
Kontruksi dinding di PT. Tiga Pilar Sejahtera  Food Tbk, terbuat  dari con blok dengan tebal 15 cm sedang tinggi dinding dengan atap adalah 10 m. Dinding dicat dengan menggunakan cat minyak berwarna putih dengan tujuan  untuk memaksimalkan pencehayaan sehingga dapat membantu memperlancar proses produksi. Selain itu bila kotor cepat segera di ketahui dan dibersihkan. Pengecatan dengan cat minyak bertujuan agar dinding tahan air.Bahan kimia, serta awet. Bahan yang terbuat dari besi di cat dengan cat minyak berwarna terang yaitu warna hijau, misalnya pada bagian p intu tinggi dinding dari lantai adalah 7,25 m serta bentang din ding 20 m.  Pembersihan dinding dilap dengan kain basah.Dinding harus bersih dari debu sehingga tidak menjadi salah satu masalah kontaminan pada produk. Apabila dinding sudah c ukup  kotor, maka dilakukan pengecatan ulang.
3)     Pintu
Menurut keputusan menteri kesehata n RI. 23/MEN.KES/SK/I.1978 tentang pedoman cara produksi yang baik  untuk mekanan persyaratan p intu yang baik adalah sebagai berikut :
a)     Dibuat dari bahan tahan lama.
b)     Permukaan rata, halus, berwarna terang dan mudah dibersihkan
c)      Dapat ditutup dengan baik
d)     Membuka keluar.
Pintu diarea produksi dan gudang yang ada di PT. Tiga Pilar Sejahtera  Food Tbk, terbuat dari plat besi anti karat dengan lebar 8 c m dan tebal 10 cm. P intu dicat dengan cat minyak berwarna hijau muda.  Pintu dilengkapi kertain berwarna prange muda yang diperu ntukkan untuk mencegah lalat dan serangga masuk.
4)     Jendela (Ventilasi)
Menurut peraturan menteri perindustrian RI. No. 75/M-IND/PER/7/2010 lubang ventilasi sebaiknya dilengkapi dengan kasa untuk mencegah masuknya serangga serta mengurangi kotoran ke dalam ruangan mudah dilepas dan dibersihkan .
Jendela digunakan bahan baku, barang jadi serta area produksi di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, terbuat dari kawat dengan loster  lubang-lubang dari beton. Sudut tepi jendela 900 ventilasi di area penggudangan di lengkapi dengan kasa-kasa sehingga menghalangi serangga masuk.
5)     Lantai
Lantai pada bagian produksi lantai I terdapat dari c or semen , lantai 2 terbuat dari kerami.  Pembangunan lantai di PT. Tiga Pilar Sejahtera  Food Tbk,  telah sesuai dengan  lampiran peraturan menteri  prindustrian RI No. 75/M-INDO/PER/7/2010 tenang struktur  ruangan yaitu dengan tidak membentuk sudut mati 900 yang dapat menahan air dan kotoran tetapi membentuk sudut melengkung dan kedap air. Lantai pada  ruang produksi kedap air,  tahan terhadap garam, basa, asam atau bahan kimia  lainnya, permukaan rata tapi tidak licin dan mudah dibersihkan
  • b.      Sanitasi mesin dan per alatan produksi
Sanitasi mesin dan peralatan yang  ada di PT. Tiga Pilar Sejahtera  Food Tbk, merupakan tanggung jawab dari bagian teknisi mesin.   Mekanisme sanitasi mesin dan peralatan produksi atur dalam (SSOP). Pembersihan pada mesin dan peralatan pada umumnya dilakukan setiap satu minggu sekali yaitu pada saat produsi off pada hari Minggu mesin yang dibersihkan meliputi :
1)     Grinding gula
Pembersihan dilakukan 3 kali dalam tiap shiff. Pembersihan dengan menggunakan angin kompresor dan kain goding .pembersihan dilakukan juga saat  perbaikan mesin pasca perbaikan dan saat overhold. Apabila overhald dan libur mesin grinding dibersihkan dengan kain  gading dan angin compresor, kemudian disemprot dengan alkohol. Mesin bungkus dengan plastik saat  akan mulai produksi, mesin di bersihkan dulu denga  alkohol baru kemudian digunakan untuk produksi.
2)    Mesin grinding BS
Pembersihan dilakukan 3 kali dalam tiap shift. Pembongkaran ayakan dilakukan 2 jam sekali untuk menghilangkan benda asing yang tertahan dalam ayakan. Pembersihan dilkakukan dengan angin compressor dan kain gading. Pada saat overhold dan mesin mati setelah mesin bersih, dilakukan pembersihan dengan alkohol lagi sebelum mesin digunakan untuk produksi.
3)    Ayakan tepung terigu
Pembersihan dilakukan 3 kali shift dalam tiap shift.  Pembongaran ayakan dilakukan 2 jam sekali untuk menghilangkan benda asing yang tertahan dalam ayakan, selain itu untuk memastikan kondisi mesin ayakandalam kondisi lebih baik. Pada waktu overhold mesin yang telah dibersihkan dengan kain gading dan angin compressor dilanjutkan dengan pembersihan dengan alkohol. Mesin kemudian dibungkus dengan plastik.
4)    Screw
Pembersihan screw dilakukan dengan menggunakan kain gading. Pembersihan dilakukan secara kontinyu oleh petugas kebersihan diarea tersebut. Pada saat overhold pembersihan screw dengan cara mengeluarkan semua is tepung terigu yang tertinggal. Yaitu dengan cara memutar  arah putaran screw. Pembersihan dilanjutkan dengan air compressor dan spray alkohol screw dibungkus plastik dan pada saat mau digunakan untuk produksi dibersihkan dengan alkohol lagi.
5)    Mesin creamer dan ayakan cream
Pembersihan mesin creamer dan ayakannyadilakukan 3 kali tiap shift.Pembersihan dengan menggunakan air bersih dan dilap dengan kain gading.Pada saat overhold pemberrsihan dilakukan menggunakan air dan detergen yang direkomendasikan oleh bagian QC.Pembersihan dilanjutkan dengan alkohol dan terakhir mesin dibungkus dengan plastik.Mesin dibersihkan dengan alkohol lagi sebelum mesin digunakan untuk produksi.
6)    Mixer
Pembersihan mixer dilakukan 2 kali dalam tiap shiff. Pembersihan baling-baling dan bagian dalam mixer menggunakan scrup  untuk menghilangkan sisa-sisa adonan yang menempel. Pembersihan pada bagian luar dilakukan dengan kain gading dan angin compressor. Pada saat overhud setelah mesin bersih dan dispray alkohol, mesin dibungkus dengan plastik pada bagian  baling-baling mixer di lumasi dengan minyak goreng kemudian dibungkus dengan plastik.
7)    Elevator adonan
Elevator adonan berfungsi untuk mengangkat adonan menyubak penampung adonan sebelum masuk ke bagian moulder. Elevator adonan dibersihkan dengan cara dilap dengan kain gading dan bagian yang sulit dibersihkan dengan angin compressor. Pembersihan dilakukan secara kontinyu oleh petugas kebersihan di area tersebut.
8)   Moulder
Moulder adalah mesin  untuk mencetak adonan menjadi kepingan beiskut. Pembersihan dilakukan 2 kali tiap shi ff. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan angin  compressor.  Pembersihan tiap shiffnya bertujuan untuk memastikan kondisi  moulder, belt, scrub dalam kondisi masih baik.  Pada saat over hold, maoulder yang telah dibersihkan dilumasi dengan minyak goreng kemudian dibungkus dengan plastik. Pada saat mesin akan dipakai produksi cetakan moulder dibersihkan dengan kain gading kering dan alkohol.
9)    Belt cetak
Belt cetak bersungsi mentranfer hasil cetakan adonan menuju belt tranfer.Belf cetak terbuat dari kanvas.Belt cetak dibersihkan dengan menggunakan angin compressor. Pada saat over  hold belt disemprot dengan alkohol dan ditutup dengan plastik.  Penggantian  belt cetak dilakukan  bila  belt telah tipis atau telah dipakai selama 5 760   menit atau 2 minggu.
10)           Belt pannet
Belt pannet berfungsi untuk mentransfer hasil cetak biskuit menyu ke dalam oven.belt pannet terbuat dari kanuas.belt pannet dibersihkandengan compresor. Pada saat over holt belt dibersihkan dengan alkohol dan di tutupi dengan plastik.
11) Oven
Pembersihan mesin oven pada bagian luar dilakukan 2 kali tiap shift. pembersihan pada bagian dalam dilakukan pada saat over hold.  Pembersihan dilakukan dengan membuka jendela- jendela yang ada di samping oven. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan sorok yang terbuat dari plat besi untuk mengambil kotoran. Pembersihan wave mash oven dilakukan pada saat overhold. Pembersihan diawali dengan proses pembakaran dihentikan dilanjutkan dengan proses pengelapan dengan kain gading kering dengan bersih. Ware mash yang telah dingin dan bersih dilap dengan minyak goreng dengan kain gading.    
12)            Belt conveyor
Pembersihan belt conveyor dilakukan pada saat overhold. Pembersihan belt conveyor  yang terbuat dari catoon menggunakan scrub dan angin compressor. Pembersihan belt conveyor  yang terbuat dari  bahan end lest menggunakan kain gading dan kain compressor. belt conveyor  disemprot dengan alkohol dan di tutup dengan plastik. Pada saat akan digunakan untuk produksi kembali belt dibersihkan dengan alkohol dulu. 
13)            Kipas
Kipas digunakan di ruang cooling untuk membantu proses pendinginan bisku it.Pembersihan dilakukan dengan mengelap kipas dengan kain gading kering.Pembersihan dilakukan setiap seminggu sekali.
14)            Bak penampung biskuit
Dibersihkan dengan kain gading kering dan bersih. Pembersihan bak biskuit  juga menggunakan alkohol karena bersntuhan langsung dengan biskuit.
15)            Meja packing
Meja packing di bersihkan pada setiap pergantian siff, pembersihan dilakukan dengan menggunakan kain gading kering, meja yang bersih disemprot dengan alkohol.
16)            Mesin packing
Bagian mesing packing yang sulit dijangkau dibersihkan dengan menggunakan angin compressor sedang bagian luar mesin dibersihkan dengan kain gading kering.Bagian yang bersntuhan dengan biskuit dibersihkan dengan angin komptessor dan disemprot dengan alkohol.Pembersihan dilakukan setiap pergantian shiff.
17) Mesin carton sealing
Mesin carton sealing dibersihkan dengan kain gading kering untuk bagian yang sulit dilakukan dengan menggunakan angin compressor pembersihan dilakukan setiap pergantiam siff.
  • c.     Sanitasi pekerja
Selain sanitasi gedung dan alat, sanitasi pekerja sangat penting diterapkan. Pekerja dapat memberikan kontaminan yang ada pada dirinya sehingga da pat menimbulkan kontaminan silang pada produk. Sanitasi pekerja bertujuan untuk mengurangi pencemaran microla pada pekerja dan cemaran fisik yg memungkinkan mengkontaminasi produk. Manfaat lain untuk menjaga kesehatan pekerja itu sendiri.
Fasilitas yang didapatkan karyawan berupa kaos, celemek, hair net, dan masker. Pada bagian tertentu dilengkapi savety saes, ear plug, sarung tangan yg didasaekan pada tingkat resiko dari pekerjaan itu sendiri.
Ada beberapa aturan yang harus ditaati oleh karyawan sehubungan dengan sanitasi yg diterapkan di PT TPS Food Tbk yaitu
1)     Bebas aksesoris
Semua karyawan yang masuk area produksi harus bebas aksesoris seperti : gelang, cincin, jam tangan, penjepit rambut, jarum dan perhiasan lain yang dapat menyebabkan produk terkontaminasi. Sebelum masuk  ketempat kerja semua karyawan dilakukan pengecekan bebas asesoris oleh karyawan yang bertugas dan satpam dengan alat metal detactor.
2)    Pemakaian Perlengkapan kerja
Karyawan yang masuk area produksi wajib mengenakkan peralatan keselamatan kerja dan kebersihan yang telah disediakan perusahaan.Perlengkapan tersebut antara lain: masker, hairnet, celemek, sarung tangan, jas laboratorium, dan sepatu tertutup. Sepatu yang diajukan adalah yang tidak bertali hal ini untuk mencegah kontaminan dan menjaga kenyamanan serta keselamatan kerja karyawan. Karyawan pada bagian creaming diwajibkan menggenakkan sepatu boat.
Pemakaian celana pada bagian packing yaitu berwarna putih dan tidak berresleting, berkantong.Karyawan  pada bagian produksi memakai celana warna hitam tidak boleh berresleting, berkantong dan tidak boleh digulung. Hal ini ditujukan agar kotoran  tidak masuk dalam gulungan.
3)    Kebersihan tangan
Sesuai dengan aturan K3 seperti pada pasal 3 ayat 1 UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, perlengkapan kerja yang har us digunakan oleh para  pekerja antara lain hairnet topi, masker hidung, celemek, seragam sarung tangan dan sepatu khsus produksi. Pemakaian perlengkapan ini harus tepat, misalnya: topi harus menutup semua rambut dan masker menutup hidung dan mulut.
Kebersihan tangan wajib dilakukan karyawan sebelum memasuki area produksi.Karyawan dilakukan pengecekkan kuku oleh karyawan yang bertugas. Setiap karyawan wajib mencuci tangan dengan sabun yang telah disediakan perusahaan .setelah itu karyawan diwajibkan mengeringkan tangan dengan hand dryer dan spray tangan dengan alkohol. Penggunaan alkohol juga dilakukan tiap 1 jam sekali yang dilakukan oleh karyawan yang bertugas. Karyawan yang kekamar kecil juga diwajibkan cuci tangan dengan sabun dan semprot alkohol.

2.     Sanitasi Selama Proses Produksi
  • a)    Sanitasi bahan dasar
Bahan pembuat biskuit terdiri dari bahan pokok terdiri dari tepung terigu, gula, lemak, susu bubuk, dan glukosa. Sedang bahan pendukung lainya seperti pengembang, garam, penambah cita rasa, dan bahan penunjang lain. Semua bahan pembuatan biskuit ada yang berupa padat dan ada yang berupa cair.Penggudangan bahan cair dan bahan padat di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dipisahkan berdasarkan jenis bahanya.
Terdapat 2 gudang yg digunakan untuk penyimpanan bahan Baku. Gudang pertama digunakan untuk menyimpan bahan baku seperti tepung terigu dam gula rafiansi. Gudang kedua digunakan untuk menyimpan glukosa, sodium bikarbonat, susu krim, sweet whey, bahan perasa dan bahan tambahan lainya. Penyimpanan semua bahan baku menggunakan AC. Letak gudang bahan baku dengan produksi terpisah sehingga tidak akan menimbulkan kontaminasi silang terhadap bahan jadi.
Air merupakan bahan dasar pembuatatn biskuit. Menurut Winarno dan Surono (2004),air merupakan komoditas yang paling esensial dalam persiapan dan pengolahan pangan. Air yang akan langsung menjadi bahan produksi cair maupun yang akan digunakan  untuk membersihkan peralatan/wadah pangan, baik sebelum maupun sesudah persiapan dan pengolahan. Air yang digunakan dalam industri pangan dan minuman harus bebas dari bakteri patogen. Setelah satu usaha yang paling baik adalah dengan cara mencegah sumber air dari kemungkinan terkontaminasi dari air comb eran/selokan.
Air yang digunakan u ntuk produksi biskuit di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, berasal dari sumur bor dalam yang terletak dekat dengan u nit IV biskuit.  Air yang diambil dari sum ur kemudian ditampung dalam bak penampung. Air yang digunakan untuk proses produksi sebaiknya memiliki kriteria sebagai berikut:
1)      Bebas dari bakteri dan senyawa yang berbahaya
2)     Tidak berwarna
3)     Tidak berbau
4)     Tidak keruh (jernih)
Menurut Winarno dan Surono (2004), yang perlu diperhatikan jika menggunakan air sumur kontaminasinya sangat besar seperti banj ir/hujan deras, sptink tank, dan air pertanian.Pembersihan air dimulai dengan membiarkan air, sehingga sebagian besar pedatan terlarut pelan-pelan mengendap.Tahap berikutnya dilakukan penyaringan menggunakan pasir, dengan demikian sebagian besar kotoran halus termasuk bakteri sedikit demi sedikit tersaring. Sanitasi air di PT. Tiga Pilar Sejahtera  Food Tbk, dimulai dengan menampung air dalam tangki dan dilanjutkan dengan fitrasi sebanyak 2 kali. Di dalam bak fitrasi terdapat mesh filter dan rasin. Alur fitrasi dimulai dari penampungan air disalurkan menuju filter 1 kemudian disalurkan menuju filter 2 perlakuan pada setiap filter yaitu berupa mesh dan resin. Penggunaan resin berfungsi   untuk menaikkan PH dari 6,5 – 7 menjadi 6,8 – 7,2. Air yang telah mengalami filtrasi 2 kali kemudian disalurkan  melalui pipa-pipa menuju  bagian produksi dan ditampung dalam bak penampung.
  • b)    Sanitasi ruang produksi
Sanitasi di PT. Tiga Pilar Sejahtera  Food Tbk,  dilakukan oleh cleaning servis dari PT. Surya Mandiri yang telah bekerjasama dengan PT. Tiga Pilar Sejahtera  Food Tbk, selama  5 tahun. Pembersihan yang dilakukan oleh PT Surya Mandiri meliputi bagian Kantor, bagian produksi dan lingkungan pabrik. 
Pembersihan diarea produksi dilakukan oleh 3 orang cleaning servis dalam 1 shiffnya.Pembersihan meliputi bagian scraw, mixer, moulding, oven, ruang cooling, dan ruang pengemasan. Alat yang digunakan berupa scrub, sapu plastik, mesin vacum, dan mesin pres.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.