A.
Sejarah dan Perkembangan
Kebun
hidroponik Parung didirikan pada tahun 1998 oleh bapak Subagyo Karsono, setelah
beliau pension sebagai CEO (Chief Excecutive Officer) dari
perusahaan keuangan terbesar di Indonesia. Beliau ingin mengabdikan diri
sebagai petani yang berbasis teknologi bukan petani konvensional. Tahun 2000
kebun hidroponik mengembangkan usahanya untuk mengusahakan tanaman hias yaitu
Anggrek.
Pada
tanggal 1 Januari 2001 kebun hidroponik berubah nama menjadi Parung Farm.
Awalnya kebun hidroponik didirikan untuk menyalurkan hobi beliau akan budidaya
hortikultura, yang kemudian dikembangkan untuk produksi tanaman dan pelatihan
hidroponik. Pada tahun 2002 beliau memutuskan untuk menanam sayuran daun dengan
teknik hidroponik, dengan tujuan komersial dan merek dagang PARUNG FARM. Parung
adalah nama tempat dari perusahaan pertanian yang dimilikinya. Komoditas
sayuran tersebut dijual ke supermarket – hypermarket di Bandung dan Jakarta.
Beliau
mendirikan perseroan terbatas dengan nama PT. Kebun Sayur Segar. Perusahaan ini
dikelola oleh suatu tim yang terdiri dari ahli – ahli pertanian dan ekonomi
yang bekerja sama. Selama beberapa tahun tim ahli ini melakukan penelitian dan
percobaan menanam secara hidroponik dengan berbagai system di Negara tropis,
dimana di dataran rendah musalnya Jakarta memiliki suhu tertinggi 35 derajat
celcius dan yang paling rendah 30 derajat celcius, sedangkan di dataran tinggi
suhu berkisar antara 24 sampai 30 derajat celcius.
Tahun
2004 Parung Farm menjadi produsen sayur segar terbesar yang ditanam secara
hidroponik / aeroponik di Indonesia, meskipun bukan yang pertama memproduksi
sayuran segar yang ditanam secara hidroponik / aeroponik. Produksi semakin
bertambah terdiri lebih dari 13 macam sayuran daun segar, meliputi bermacam –
macam jenis selada, pakcoi, kalian, petsai, caisim, kangkung, bayam, dan
lainnya.
Perangkat
/ kit hidroponik serta timer diciptakan oleh kakak beliau yang bernama bapak
Sudibyo Karsono yang mempunyai hobi dibidang elektronika sehingga bercocok
tanam secara hidroponik dapat dilaksanakan dengan mudah. Sampai saat ini dibuka
pelatihan untuk merakit alat hidroponik dan cara kerja bercocok tanam secara
hidroponik.
Parung
Farm memiliki luas total 3.8 ha, total produksi bayam hijau adalah 1.8 ton /
bulan dengan lahan 1200 m2 untuk budidaya dan 180 m2 untuk pembibitan. System
hidroponik yang kini diterapkan di kebun hidroponik parung untuk produksi
tanaman adalah system aeroponik. Produksi sayuran daun segar dapat mencapai 20
ton perbulan. Kebun sayur berada di tiga lokasi di Jawa Barat, Indonesia. Kebun
sayur pertama berada di Cugenang, Cianjur pada ketinggian kira – kira 800 meter
dpl (diatas permukaan laut), lokasi ketiga berada di Parung, Bogor pada
ketinggian 50 meter dpl.
Parung
Farm memiliki kebun seluas 9.8 ha yang terdiri dari dari tiga lokasi kebun,
yaitu Bogor (Parung) seluas 3.8 ha, Sukabumi seluas 4 ha, dan Cianjur seluas 2
ha. Ketiga kebun tersebut termasuk dalam unit Kebun Sayur Segar (KSS). Kebun
Sukabumi dan Cianjur melakukan budidaya tanaman secara hidroponik dan organic,
sedangkan kebun di Bogor (Parung) melakukan hidroponik terutama aeroponik. Selain
kebun sayur segar, Parung Farm juga membudidayakan tanaman anggrek di bawah
naungan CV. Kebun Anggrek Parung (KAP) dan mengelola unit pendidikan dan
pelatihan (DIKLAT) mengenai budidaya hidroponik, budidaya anggrek, dan kultur
jaringan anggrek.
System
hidroponik yang kini diterapkan di Parung farm untuk produksi sayuran adalah
system aeroponik. Untuk sarana pelatihan ada beberapa system yaitu aeroponik
(Root Mist Technique). NFT (Nutrients Film Technique), DFT (Deep flow
technique), pengucuran dari atas (Top Feeding), Pasang Surut (Ebb and Flow
Technique), dan SAT (Static aerated technique).
B.
Lokasi Perusahaan
Lokasi
perusahaan PT Parung Farm Bogor, terletak di Jl. Parung, Bogor, Jawa Barat,
Indonesia.
C.
Struktur Organisasi
- Struktur Organisasi PT. Kebun Sayur Segar (KSS) Parung Farm atau Kebun Parung merupakan tempat berdirinya PT. Kebun Sayur Segar (KSS). Parung farm juga merupakan merek dagang komoditi sayuran yang dihasilkan dari PT. KSS.
- Devisi Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengembangan Parung Farm
- Devisi Kebun Anggrek Parung Farm
D.
Letak Geografis
Parung
Farm terletak di wilayah kecamatan Parung, kabupaten Bogor, Jawa Barat pada
ketinggian 100 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kisaran suhu udara pada
daerah ini sekitar 27 – 320 C. kelembaban udara rata – rata 70 %
dengan curah hujan 2774 mm per tahun.
E.
Ketenagakerjaan
Tenaga
kerja Parung Farm terdiri dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap.
Perbedaan antara tenaga kerja ini yaitu dalam pemberian upah (gaji) dan
kehadiran. Tenaga kerja tetap dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja tetap
harian dan tenaga kerja bulanan. Untuk tenaga kerja tetap harian upah diberikan
setiap minggu dengan perhitungan kehadiran setiap harinya. Sedangkan, untuk
tenaga kerja bulanan dibayar setiap bulan dengan tidak memperhitungkan
kehadiran setiap harinya.
Tenaga
kerja tetap harian adalah tenaga kerja yang mendukung proses produksi seperti
tenaga kerja untuk persemaian dan tenaga kerja yang bertugas untuk penanaman.
Sedangkan, tenaga kerja tetap bulanan terdiri dari pengurus administrasi dan
keuangan perusahaan, manager produksi sayuran, pemasaran, pengelola kebun
anggrek, mandor greenhouse, supir dan petugas keamanan.
Tenaga
kerja tidak tetap adalah tenaga kerja yang bertugas melakukan proses
pascapanen, membersihkan tanaman dari daun – daun yang patah, terserang hama,
serta standarisasi sayur yang layak packing, penimbangan dan pengepakan.
Disamping itu ada juga tenaga kerja borongan. Tenaga kerja borongan ini
biasanya diperlukan untuk memperbaiki greenhouse, membersihkan areal di sekitar
greenhouse.
Jumlah
hari kerja adalah 6 hari kerja dengan jumlah jam kerja 6 hingga 8 jam per hari.
Jam kerja dimulai pada pukul 08.00 – 16.00 WIB, dengan waktu istirahat pada
pukul 12.00 – 13.00 WIB. Gaji karyawan yang diberikan setiap bulan disesuaikan
dengan jabatannya masing – masing.
F.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana
yang dimiliki kebun hidroponik Parung Farm meliputi :
1.
Lahan dan Bangunan
Parung Farm memiliki
lahan seluas 3.8 ha yang terdiri dari arel produksi sayur segar sebanyak
5 areal, areal kolam ikan (2 areal), areal persemaiann (4 areal) dan
selebihnya adalah rumah peristirahatan, pondok pelatihan (luas 40 m2),
bangunan kantor dengan luas 100 m2, musholla dengan luas 15 m2,
bangunan bengkel alat-alat pertanian, taman, tempat parkir, laboratorium (150 m2)
dan mess untuk tenaga kerja dengan luas 150 m2.
2.
Sarana Administrasi
Parung Farm memiliki
fasilitas administrasi seperti alat tulis, telepon, mesin faks, computer,
printer dan whiteboard.
3.
Transportasi
Untuk menunjang
sarana transportasi di Parung Farm memiliki 5 buah mobil Colt yang
dilengkapi mesin pendingin dengan tujuan menjaga kesegaran sayuran selama
proses distribusi dengan kapasitas 48 container, setiap container memiliki
berat 3 kg dengan kapasitas setiap container sekitar 20 – 30 pack sayuran.
4.
Sarana di Bidang Hidroponik
Sarana yang mendukung
diantaranya Greenhouse atau sere, hand sprayer, wadah
persemaian (baki, meja atau rak), tangki pengaduk dan sprinkler.
Generator sebagai pengganti tenaga listrik apabila PLN padam. Sistem irigasi
yang terdiri dari sub sistem penyedian sumber air antara lain pipa utama dan
filter. Sub sistem pengangkutan nutrisi pada tanaman antara lain berupa pipa
utama, pipa manifold, pipa lateral, emitter dan bak nutrisi. Rockwool
dan jelly yang digunakan untuk membungkus bibit tanaman kemudian
dimasukkan ke dalam jelly. Selain itu, sarana kebun anggrek meliputi 3 unit
rumat net, laboratorium kultur jaringan dan perlengkapan budidaya lainnya.
5.
Sarana Pelatihan dan pendidikan
Keberadaan Parung
Farm tidak hanya untuk kegiatan budidaya sayuran dengan hidroponik, tetapi juga
mengadakan pelatihan dan pendidikan. Maka dari itu, perusahaan tersebut
memiliki fasilitas yang memadai untuk mengadakan penelitian dan pendidikan
berupa pondok dengan dukungan sarana lainnya berupa Overhead Projektor (OHP),
whiteboard, alat peraga latihan dan ruangan untuk presentasi.