Pestisida dan pupuk organic sangat
mudah dibuat karena bahan – bahannya didapat dari alam. Salah satu pemberian
pupuk dan pestisida yang tidak merusak tanah adalah dengan member pupuk dan
pestisida alami.
A. Pupuk
Kompos
Memanfaatkan
moretan maka pembuatan pupuk kompos dapat lebih cepat dilakukan dan hasilnya
memuaskan sehingga dapat dimanfaatkan untuk pemupukan tanaman. Pembuatan kompos
dapat dilakukan dengan bahan – bahan dan alat sebagai berikut :
1) Sekam
4 karung (100Kg)
2) Kotoran
kambing 2 karung (100Kg)
3) Dedak
halus 1 karung (10Kg)
4) Moretan
5 liter
5) Air
100 liter
6) Gembor,
sekop, cangkul, ember.
Langkah – langkah pembuatan:
1)
Campur dan aduk sekam dan kotoran
kambing
2)
Tambahkan dedak halus lalu diaduk lagi
hingga rata
3)
Campurkan 2 gelas moretan dengan 10
liter air
4)
Siramkan moretan pada campuran bahan
tersebut sampai rata
5) Penyiraman moretan dilakukan sampai
bahan campuran tidak mengeluarkan air ketika dikepal dan tidak pecah ketika
dibuka kepalnya.
6) Tumpukan bahan campuran setinggi 0,5 –
1 m. Tutup bahan campuran dengan terpal selama satu minggu. Setiap tiga hari
sekali dilakukan perbalikan supaya tidak terlalu panas
7) Bahan campuran telah jadi apabila
ditandai dengan aroma seperti tape dan berwarna kecoklatan.
B. Bakteri
Pemicu Tumbuh
Plant
growth promoting rhizobakteri (PGPR), PGPR merupakan campuran yang mengandung
P.Fluorescens dan B.Ploymixa yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan
mengendalikan penyakit seperti antraknisa cabai, bercak ungu bawang merah, layu
dan bercak daun kacang panjang. Ramuan bakteri dapat meningkatkan kekebalan
tanaman, pemicu pembuatan zat pengatur tumbuh dan melarutkan fosfat.
Perbanyakan
dilakukan dengan bahan – bahan sbb :
1)
Gula pasir 2 sendok
makan : 10 gr
2)
Dedak halus 4 gelas : 200 gr
3)
Terasi sebesar ibu jari : 10 gr
4)
Air kapur seujung sendok teh : 1 gr
5)
Biang PGPR seujung sendok teh : 1 gr
Kecuali
biang PGPR semua bahan direbus setelah dingin disaring dengan kain dan
ditampung di ember. Masukan seujung sendok teh biang PGPR ke dalam ember.
Jika prosesnya benar, temperature akan naik dan muncul gelembung. Setelah tiga
hari larutan tersebut siap digunakan.
Kegunaan
:
1) Perendaman
benih
a.
Campurkan 2 sendok makan PGPR untuk 1
liter air
b.
Benih direndam selama 6 jam
2) Penyiraman
bibit / tanaman umur 20 hst
a.
Campurkan seujung sendok teh untuk 1
liter air
b.
Siramkan pada tanaman dan perakaran
Simpan
PGPR di dalam lemari pendingin (tahan 4 bulan) atau di ruangan (tahan 1 bulan)
C. Ramuan
Pengendali Hama (Pestisida Nabati)
Pestisida
Nabati dibuat dari beberapa bahan yang ada disekitar kita. Bahan – bahan ini
bersifat racun bagi hama – hama tanaman seperti ulat, kutu daun, kepik dan
sebagainya. Selain mudah dibuat sendiri ramuan ini juga murah dan aman terhadap
musuh alami dan lingkungan.
- Larutan Daun Sirsak
Bahan
– bahan yang diperlukan:
a)
Daun sirsak 1 ons
b)
Rimpang jaringao/dringo 1 ons
c)
Bawang putih 20 siung
d)
Air 5 liter
Alat
– alat:
a)
Saringan
b)
Blender atau penumbuk
c)
Jerigen
Langkah
– langkah pembuatan:
a)
Daun sirsak, rimpang dringo dan bawang
putih ditumbuk hingga halus tambahkan air lalu aduk hingga rata.
b)
Masukkan dalam jerigen atau wadah yang
tertutup. Biarkan selama 24 jam. Saring dan simpan hingga digunakan.
Cara
penggunaan:
Disemprotkan
pada tanaman yang terkena serangan hama dengan dicampurkan bersama air.
Perbandingan 1 : 15.
- Larutan Tembakau
Bahan
– bahan yang diperlukan :
a)
Tembakau 1 ons
b)
Daun sirsak 1 ons
c)
Air 5 liter
Alat
– alat :
a)
Saringan
b)
Blender atau penumbuk
c)
Jerigen
Langkah
– langkah pembuatan:
a)
Tembakau dan daun sirsak ditumbuk
hingga halus
b)
Tambahkan air lalu aduk hingga rata
c)
Masukan dalam jerigen atau wadah yang
tertutup. Biarkan selama 24 jam
d)
Saring dan simpan hingga di gunakan.
Cara
penggunaan:
Disemprotkan
pada tanaman yang terkena Hama dengan dicampurkan bersama air, perbandingan
1:15.