Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program

Pengendalian Pengawasan Mutu Roti Ganep’s




1.      Pengertian mutu
Kata ‘Mutu’ selalu berhubungan dengan pikiran seseorang, baik dalam prosesnya membeli atau menjual barang atau jasa. Kata ini sepertinya merupakan pengertian secara universal, tapi ketika diminta untuk mendefinisikan ‘apa itu mutu?' tiap definisinya bervariasi tergantung posisi seseorang (apakah ia pembeli atau penjual) dan pengertian orang tersebut tentang barang atau jasa dipertanyakan. Terlihat dibawah ini adalah beberapa dari garis besar tapi sama dengan definisi yang benar tentang mutu dari pandangan yang berbeda.

Secara umum, mutu bisa berarti:
  • Sesuai harapan
  • Nilai uang
  • Kredibilitas/kepercayaan diri
  • Pengiriman yang tepat waktu
  • Aman
  • Konsisten
  • Kepuasan pelanggan
  • Dapat diandalkan

Untuk konsumen (baik sebagai individu atau perusahaan), mutu biasanya diartikan sebagai:
  • Kesesuaian dengan permintaan yang spesifik
  • Kecocokan dalam penggunaan
  • Barang yang sesuai, tempat yang tepat, harga yang pantas dan waktu yang tepat.

Penerimaan akan mutu yang semakin meningkat oleh produsen barang atau jasa sebagai suatu kepentingan untuk tetap bersaing di pasaran, secara konsisten diartikan sebagai:
  • Kecocokan dengan pemakaian/tujuan pelanggan
  • Sesuai dengan spesifikasi produk/jasa
  • Lebih baik dari competitor

Mutu yang terdapat diatas secara formal didefinisikan oleh ISO 8402: 1994 sebagai "Keseluruhan gambaran dan karakteristik dari sesuatu yang mempunyai kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat".
Kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan dapat diterjemahkan sebagai kesesuaian dengan spesifikasi. Kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat dapat diterjemahkan sebagai kecocokan dengan tujuan.
Pengertian Mutu, Ketika pihak manajemen suatu organisasi mengerti definisi mutu dari konsumen dan berniat untuk dimengerti sebagai produsen barang atau jasa yang bermutu, semua karyawan harus mengerti dan mengimplementasikan konsep bahwa:

  • Mutu adalah mengerti dan menterjemahkan permintaan pelanggan kepada suatu definisi tingkatan mutu dan untuk memproduksi barang/produk atau menyediakan jasa yang sesuai dengan permintaan pelanggan.
  • Mutu harus direncanakan, dirancang dan dibangun ke dalam suatu produk atau jasa yang mana mutu tidak dapat diinspeksi di dalam produk atau jasa.
  • Mutu adalah mengenai pencegahan bukan mendeteksi kesalahan, oleh karena itu harus memulai dengan benar sejak tahapan awal dari suatu operasi bisnis untuk menjamin bahwa proses akan menambah nilai bukan biaya. Pencegahan Akan melibatkan perencanaan, training, kalibrasi, inspeksi/uji, kontrol terhadap ketidaksesuaian, audit mutu internal dan tindakan perbaikan.
  • Mutu adalah mengenai peningkatan yang berkelanjutan dan organisasi harus secara konstan menyadari adanya perubahan/ perkembangan baru dan peningkatan secara terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pelanggan yang selalu berubah.
  • Hanya dapat dijamin melalui perencanaan yang matang dan kerja keras dari seluruh staf di dalam organisasi.
  • Adalah tanggung jawab dari semua karyawan, tidak hanya staf mutu dan pimpinan, untuk mutu harus datang dari pihak manajemen puncak.

Dalam perindustrian, istilah-istilah yang biasanya berhubungan dengan atau berkaitan dengan mutu adalah "pengendalian mutu", "jaminan mutu" dan "sistem mutu".
Syarat "pengendalian mutu" didefinisikan sebagai "Teknik-teknik dan aktivitas operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan untuk mutu," ISO 8402: 94." Di dalam sebuah organisasi pengendalian mutu berarti kegiatan verifikasi, inspeksi, pengukuran dan pengujian yang bertujuan untuk pengendalian bahan, proses, produk dan menghilangkan sebab-sebab dari hasil kerja yang tidak memuaskan pada tahap awal yang paling memungkinkan dari operasi bisnis. Aktivitas pengendalian mutu yang umum dikenal adalah "Incoming QC (Pemeriksaan Awal)", "In process QC (Pemeriksaan selama proses)" dan "outgoing QC (Pemeriksaan Akhir)".
Syarat umum lainnya yang bisa dipertukarkan atau pada tempat "pengendalian mutu" yang sering dipakai adalah "jaminan mutu". ISO 8402 : 1994 mendefinisikan "jaminan mutu sebagai "Semua aktivitas yang terencana dan sistematis yang diterapkan di dalam sistem mutu, dan didemonstrasikan bila diperlukan, untuk memberikan kepercayaan yang cukup bahwa sesuatu dapat memenuhi persyaratan akan mutu”.
Untuk menyediakan jaminan mutu, sebuah organisasi harus menempatkan sistem manajemen mutu pada tempatnya agar dipastikan bahwa setiap aktivitas dijalankan secara sistematis dan sesuai rencana. Untuk itu jaminan mutu membutuhkan evaluasi yang berkelanjutan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kesesuaian rancangan atau spesifikasi dengan tujuan-tujuan yang terencana, begitu pula dengan verifikasi bahan, proses dan audit sistem untuk memberikan jaminan mutu.

2.     Pengawasan mutu
Masalah keamanan pangan masih merupakan masalah penting dalam bidang pangan di Indonesia dan perlu mendapat perhatian khusus dalam program pengawasan pangan. Penyakit dan kematian yang ditimbulkan melalui makanan di Indonesia sampai saat ini masih tinggi, walaupun prinsip-prinsip pengendalian untuk berbagai peyakit pada umumnya telah diketahui.
Pengawasan pangan yang mengandalkan pada uji produk akhir tidak dapat mengimbangi kemajuan yang pesat dalam industri pangan dan tidak dapat menjamin keamanan makanan yang beredar dipasaran. Pendekatan tradisional yang selama ini dilakukan dapat dianggap telah gagal untuk mengatasi  masalah tersebut.
Oleh karena itu dikembangkan suatu system jaminan keaamanan pangan yang disebut analisa bahaya dan pengendalian titik kritis (Hazard Analysis Critical Control Poin / HACCP) yang merupakan suatu tindakan preventif yang efektif untuk menjamin keamanan pangan, sistem ini mencoba untuk mengidentifikasi berbagai bahaya yang berhubungan denan suatu keadaan pada saat pembuatan, pengelolaaan atau penyiapan makanan

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.